wis kondang, aja nganèh-anèhi malah konangan
Terkadang, kadang-kadang – baik kadang
katut maupun kadang konang – mencetak judul pakai bahasa gaul harian kelas
rakyat bebas status. Mudah dicerna sesuai daya cerna kemanusiaan dan adab gaul ybs.
Namun kandungan lokal makna kehidupan jangan sampai dikurangi bobotnya. Jurus mbabaraké
lebih bersifat membuka wawasan pemirsa.
Kadang kala, kalabendu (jaman
yang buruk) kebaca sebelum waktunya. Paling tidak tingkah laku manusia tannpa tetenger (cirénan)
generasi nanging wis ketenger (keciri; ditengarai), bak kaladuta
(alamat buruk).
Waktu, kala kali ini, lakon “tenger-tenger
nusantara, penguasa keblinger vs rakyat mblenger”. Dalil politik dalam
negeri nusantara cukup mengena. Asal perut rakyat pribumi masuk kategori
sejahtera. Ora kober mikir sing ora-ora. Masyarakat kurang beruntung
tinggal kenangan. Gonjang-ganjing dikarenakan ada pihak yang merasa hujan tak
merata. Tiwas klebus. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar