Halaman

Sabtu, 08 Oktober 2022

wis kondang, aja nganèh-anèhi malah konangan

wis kondang, aja nganèh-anèhi malah konangan 

Terkadang, kadang-kadang – baik kadang katut maupun kadang konang – mencetak judul pakai bahasa gaul harian kelas rakyat bebas status. Mudah dicerna sesuai daya cerna kemanusiaan dan adab gaul ybs. Namun kandungan lokal makna kehidupan jangan sampai dikurangi bobotnya. Jurus mbabaraké lebih  bersifat membuka wawasan pemirsa.

Kadang kala, kalabendu (jaman yang buruk) kebaca sebelum waktunya. Paling tidak tingkah laku  manusia tannpa tetenger (cirénan) generasi nanging wis ketenger (keciri; ditengarai), bak kaladuta (alamat buruk).

Waktu, kala kali ini, lakon “tenger-tenger nusantara, penguasa keblinger vs rakyat mblenger”. Dalil politik dalam negeri nusantara cukup mengena. Asal perut rakyat pribumi masuk kategori sejahtera. Ora kober mikir sing ora-ora. Masyarakat kurang beruntung tinggal kenangan. Gonjang-ganjing dikarenakan ada pihak yang merasa hujan tak merata. Tiwas klebus. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar