faédah membaguskan masa depan di sisa panjang umur
Penyakit hati skala jiwa-raga, karena ybs terjebak masa
lalu. Uraian bangga akan masa lalu tidak akan
habis diuraikan. Menyita jatah energi masa depan. Memikirkan kejadian setelah habis
masa kontrak tinggal di dunia. Wajar bernalar jika ada yang alérgi,
antipati, apriori dengan wacana kampung akhirat.
Apakah karena partai politik “masa lalu” kurang mampu
menyiapkan calon pemimpin nasional. Malah
tidak peka, malas peduli, dan kurang tanggap terhadap gerakan nyata mencetak
generasi pemilik masa depan. Karena tidak masuk ranah politik, tidak bergengsi
secara politis, tidak mendongkrak citra diri,
atau kalau terpaksa melakukan, hanya sekedar basa-basi, seremonial. Takut karir
politiknya ternoda, terhambat maupun
nilai jualnya merosot tajam, minimal mengganggu daya juang dan kinerja insting
syahwat politiknya.
Tanpa racikan, ramuan dan rumusan resmi. Keberagaman,
kemajemukan, rasa persatuan dan kesatuan
sudah menjadi menu harian rakyat. Malah rakyat tidak paham teori sila-sila dasar
negara. Sejak lama rakyat sudah biasa hidup sederhana. Mengacu asas
ekonomi sehari. Boro-boro menabung. Kecuali di MCK, jamban keluarga komunal.
Perut sudah terlatih dengan ketahanan pangan lokal. Perut sudah terdidik untuk
keroncongan, asal hati tidak melompong bengong. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar