Halaman

Sabtu, 29 Oktober 2022

faédah membaguskan masa depan di sisa panjang umur

faédah membaguskan masa depan di sisa panjang umur 

Penyakit hati skala jiwa-raga, karena ybs terjebak masa lalu. Uraian bangga akan masa lalu tidak akan habis diuraikan. Menyita jatah energi masa depan. Memikirkan kejadian setelah habis masa kontrak tinggal di dunia. Wajar bernalar jika ada yang alérgi, antipati, apriori dengan wacana kampung akhirat.

Apakah karena partai politik “masa lalu” kurang mampu menyiapkan calon pemimpin nasional. Malah  tidak peka, malas peduli, dan kurang tanggap terhadap gerakan nyata mencetak generasi pemilik masa depan. Karena tidak masuk ranah politik, tidak bergengsi secara politis, tidak mendongkrak citra diri, atau kalau terpaksa melakukan, hanya sekedar basa-basi, seremonial. Takut karir politiknya ternoda, terhambat maupun nilai jualnya merosot tajam, minimal mengganggu daya juang dan kinerja insting syahwat politiknya.

Tanpa racikan, ramuan dan rumusan resmi. Keberagaman, kemajemukan, rasa persatuan dan kesatuan sudah menjadi menu harian rakyat. Malah rakyat tidak paham teori sila-sila dasar negara. Sejak lama rakyat sudah biasa hidup sederhana. Mengacu asas ekonomi sehari. Boro-boro menabung. Kecuali di MCK, jamban keluarga komunal. Perut sudah terlatih dengan ketahanan pangan lokal. Perut sudah terdidik untuk keroncongan, asal hati tidak melompong bengong. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar