Halaman

Selasa, 18 Oktober 2022

serba lalai pada waktu yang sama

serba lalai pada waktu yang sama 

Menu harian manusia pribumi nusantara super sibuk. Di atas rerata lokal. Pengamat, pengendus kuman di seberang lautan. Gratis, prodeo, cuma-cuma bahkan menyediakan paket dana bagi pemberi umpan silang matang. Berbasis literasi anarkis. Dikerjakan tanpa tatap muka tanpa padang umur sasaran, korban. Pembunuhan karakter secara acak. Meniru kinerja  gas  air mata buaya, mematikan secara tidak langsung.

Pasal yang meringankan pada kasus ringan perokok aktif. Dimanapun, kondisi apapun, kapanpun  kerja mulut fokus ahli hisap. Tidak mengkayakan petani tembakau. Tantangan berkemajuan bagi  industri farmasi mencetak obat panjang jiwa. Menstimulus  investor global bangun rumah sehat korban rokok.

Niat awal adalah mau bilang waktu yang  bermakna adalah dalam hitungan sekali  tarik   nafas plus hembuskan nafas melalul hidung. Dilakukan secara sengaja, menerus. Jangan tergantung mekanisme paru-paru.

Penutup, ternyata pasal abu-abu lebih menggelitik. Manusia dengan perangkat kelengkapan akal sehat. Merasa  puas jika mampu mengakali diri sendiri secara mandiri berkedirian. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar