Halaman

Jumat, 28 Oktober 2022

wajib dilupakan vs lupa kewajiban

wajib dilupakan vs lupa kewajiban 

Dikaitkan dengan jurus “pura-pura lupa”. Benang merah kemanusiaan kian nyata. ‘Wajib’ menurut hukum dan bahasa manusia menjadi dalil adu kuat. Saling merasa. Sebutan pihak yang  berwajib dan atau pihak yang berwenang melahirkan asas dasar salah-guna; lampau-batas atau lewat-batas. Klimaks kasus  muncul semboyan demi-hukum;  atas-nama-hukum. 

Skala moderat ingat rumus “mendadak lupa”. Diperkuat dalil “tiba-tiba  menjadi orang alim”. Aksi ekspresi jiwa “merasa  dizalimi”. Dijadikan korban, tumbal, kambing hitam.

Pihak atau oknum, orang yang dijadikan tumbal politik. Mendadak lenyap, senyap. Politik kriminal tak pakai gigi dua. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar