Halaman

Jumat, 08 April 2022

nusantara multipartai, lucunya dimana

 nusantara multipartai, lucunya dimana

 Sesekai iseng tanpa hadiah.  Coba kuak simak,  ungkap apakah  ada beda nyata  antara  partai politik (parpol) dengan organisasi kemayarakatan (ormas). Sama-sama didirikan jauh tahun sebelum Proklamasi Kemerdekaan  RI 17 Austus 1945. 

Pakai methode dampak keterkaitan ke belakang (backward linkage effect) dan dampak keterkaitan ke depan (forward linkage effect).

Mégaéfék multipartai pembuka tabir. Selaku pemanasan cara berpikir akal sehat kemanusiaan.

Dilema wibawa negara, multipartai vs multipilot. Dikisahkan oleh ki dalang Sobopawon. Agar lebih nyata, ceta wéla-wéla dan terang benderang, maka penuturan kisah diangkat dari kejadian dan perkara yang sedang berjalan. Sesuai dengan periodenya, yaitu éra mégatéga. Bukan rekayasa, bukan modifikasi, bukan manipulasi, bukan modus, bukan sulap, bukan sihir.

Praktik demokrasi negara multipartai vs penguasa di bawah satu kendali. Efek domino, efek karambol pengadaan orang / jabatan penyelenggara negara, khususnya kepala negara. Walkhusus teradanya presiden ketujuh RI, sampai dua periode. Bak zaman orde baru. Belum laga sudah ketahuan siapa juara umum. Sistem hitung mundur. Status quo yang tak perlu pembuktian. Daur ulang sejarah adab persatuan Indonesia vs Indonesia satu.

Praktik demokrasi yang menghasilkan dalil: kedaulatan ada di tangan pemenang pesta demokrasi, bukan tanpa efek domino. Diperkuat dengan tindak laku garang garing penyelenggara negara yang untuk membuktikan kadar loyalitasnya, sekaligus unjuk gigi.  Nusantara kaya bahkan surplus komedian politik. Kutu loncat bukan pasal nista. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar