Halaman

Senin, 25 April 2022

meninggalkan ujaran sia-sia

 meninggalkan ujaran sia-sia

 Hanya terjadi di Indonesia. Modal cinta lokasi bak etnis Sunda yang bisa hidup dilepas di kebun sendiri. Lebih daripada itu, daya cerdas alami, orisinil anak bangsa pribumi berketurunan jaga teritorial. Mudah terkontaminasi aksi di atas nyali diri.

Ikhwal mencerna judul dimaknai secara kontradiktif, bertolak belakang sesuai akal sehat ybs.

Pertama. Bangga mampu mewariskan, membagi ilmu berbahasa tulis maupun bahasa tutur, lisan perlidahan, cakap permulutan. BPS merilis selaku kebutuhan dasar manusia. Pendekatan norma,  adab, adat bermasyarakat masih mencukupi. Ketersediaan kosakata, khazanah lokal sejak zaman VOC aman-aman saja.

Kedua. Tuntutan plus tantangan zaman. Kalau masih pakai pola tepa slira, ewuh-pakewuh akan dilibas tuntas oleh kawan sendiri. Terapkan ramuan multiméga. Literasi anarkis bombastis yang lazim dipertotonkan oleh penguasa zalim tanpa pandang jender. Menjadi rujukan dan modal dasar. Bebas  sanksi hukum rimba.[HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar