Halaman

Jumat, 22 April 2022

jaga denging suara apalagi dengung ujaran

 jaga denging suara apalagi dengung ujaran

Standar minimal kemanusiaan justru bagaimana ybs menggunakan mulut untuk  berbahasa.  Bahasa menunjukkan martabat diri. Ironis binti miris, kualitas tutur  tulis  dan  atau  tutur  lisan antara anak bangsa gelar akademis melebihi nama diri dengan jebolan sekolah jalanan, nyaris tidak ada beda.

Betapa ikhwal ini sudah dijelaskan oleh Allah SWT lewat firman-Nya. Simak [QS Lukman (31) : 9] :”Dan sederhanalah kamu dalam berjalan*) dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.”

*) Maksudnya: ketika kamu berjalan, janganlah terlampau cepat dan jangan pula terlalu lambat.

Agaknya bangsa Indonesia mengenal akrab binatang, hewan keledai dari peribahasa : “Hanya keledai yang jatuh ke lubang yang sama dua kali”. Jika sampai 3x, itu namanya manusia.

Jadi, menjadi sang loyalis total jenderal atau penyandang asas patuh, taat, setia karena terjebak politik balas jasa, balas budi sekaligus politik balas dendam. Juga tidak. Memperkeruh suasana agar tampil tampak diri bak pahlawan. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar