Halaman

Minggu, 17 April 2022

besar jahitan, kembo vs omdo

 besar  jahitan, kembo vs omdo

Fabel “katak hendak menjadi lembu”mengalami perubahan narasi. Menjawab tantangan adab berpolitik subversi nusantara. Sekian waktu tidak ada fabel anyar, kecuali episode “buaya vs cicak”. Kendati olok-olok politik menyebut lelehur sesama makhuk.

Fadihat panggung politik mirip rimba belantara. Rekam jejak, jam terbang, rapor selaku kawan partai tidak menentukan nasib. Gurita politik global, perpaduan komunis plus zionis.

Nyaris kebablasen. Jadi, anak katak bukan gumunan melihat poster, sosok lembu atau sebutan lokal. Tertarik kinerja, enerji mulut lembu yang tiada henti tebar tabur literasi anakis. Efek memamah-biak lebih ganas ketimbang aksi klitih ngayogyakarta. Praktek hit and run. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar