Halaman

Senin, 04 April 2022

berkat nila sebelanga parpol, kasihan demokrasi senusantara

 berkat nila sebelanga parpol, kasihan demokrasi senusantara

Judul ini beririsan dengan peribahasa usang  “bencana  politik  di  pelupuk mata  tidak tampak, periode ketiga di seberang lautan tampak nyata”.

Antar kejadian perkara berbasis ‘restorasi politik’ dan ‘reklamasi politik’ tidak ada benang merahnya, tidak bisa diambil kesimpulan yuridis. Kebijakan partai yang paling banyak menghabiskan asam garamnya peta politik, seolah mati angin. Bandar politik yang ahli kipas-kipas menebar menabur pengharu-rasa diperkuat ahli ucap/cuap berhiba-hiba, malah kelihatan aslinya.

Pelaku, pemain, pegiat politik sudah tidak bisa membedakan mana kanan, mana kiri. Kian berkubang dengan lumpur kekuasaan, tidak pandang gender. Kian  tidak paham  beda mana atas, mana bawah.  Kian berpesta di atas penderitaan rakyat. Kawanan  parpolis penyelenggara negera kian gemar berfoya-foya. Demikian. Sekian. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar