alih kuasa hak politik rakyat
Bukan sekedar katanya. Kata yang empunya kata. Lonjak peringkat menjadi ujaran kebancian penguasa bau tanah, ajaran kebencian trah agawé bubrah.
Kerumunan sekaligus antrian pemilih di TPS saat daripada pesta demokrasi. Bukan rekayasa fakta, manipulasi berita, apa kata dunia.
Butuh waktu 5 menit di bilik suara untuk menentukan nasib NKRI lima tahun ke depan. Tidak ada aturan “politik subversi nusantara itu licik, serakah plus harus mégatéga”. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar