Halaman

Rabu, 27 April 2022

narasi androgogis kerakyatan dasar negara pas untuk ukuran wong-cilik

 narasi androgogis kerakyatan dasar negara pas untuk ukuran wong-cilik

 Tersebutlah alinéa, paragraf pada PEMBUKAAN ( preambule) UUD NRI tahun 1945:

Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang  melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang  Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta  dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

 Sedangkan sebutan “Pancasila” muncul belakangan. Tepatnya, pada Bab XV tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan disahkan pada masa Perubahan Kedua tahun 2000.

BAB XV

BENDERA, BAHASA, DAN LAMBANG NEGARA, SERTA

LAGU KEBANGSAAN

 

Pasal 36A

Lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

Pasal 36B

Lagu Kebangsaan ialah Indonesia Raya.

Pasal 36C

Ketentuan lebih lanjut mengenai Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu

Kebangsaan diatur dengan undang-undang.

 BP7 dengan karya ilmiah P4 zaman rezim politik-militer daripada Orde Baru. Berkembang lancar merayap model BPIP subversi multipartai, asupan gizi politik éra mégatéga. Semakin kian bukti bahwasanya peredaran sila-sila dasar negara hanya di kalangan rakyat tapak tanah, rakyat papan bawah, rakyat jelata. Bukan dan tidak berlaku di kawanan penyelenggara negara dari unsur kawan partai produk unggulan daripada pesta demokrasi.

Bersambung ke “méntal jago kandang vs londo ireng”. Kapan. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar