Halaman

Rabu, 06 April 2022

menyehatkan akal sehat, memanusiakan akal manusia

 menyehatkan akal sehat, memanusiakan akal manusia

 Aspek relijiusitas ketahuidan plus suasana kebatinan umat manusia nusantara. Karakter terbuka terhadap barang baru. Tahu-tahu budaya, gaya hidup, wawasan luas gaul bebas, daya saing kesiangan telah mendominasi dapur keluarga. Semakin berkaca, bercermin malah bangga dengan ekspresi wajah.

Adab berpura-pura menjadi legal konstitusional. Tidak menyalahi UUD NRI 1945.

Bukti yuridis formal pekaan manusia lewat gelar akademis. Gelar “aspal”sudah kuno. Bentuk  dan ukuran jidat tidak identik dengan potensi akal. Bukaan mulut hanya sebatas sehat jiwa. Bahasa  tubuh semua jender mengkuatkan indikator asupan gizi non-reliji. Derajat kepura-puraan. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar