Halaman

Senin, 25 April 2022

radi kalem mbokdé mukiyo, dudu geleman

 radi kalem mbokdé mukiyo, dudu geleman

 Kita mulai dari judul  “trilogi wajah polesan anak pribumi nusantara: kalem, aleman, geleman”. Date modified 3/6/2019 5:23 PM.

Di Indonesia adalah pilkada dan pilkara (pemilihan kepala negara). Cerita lain namun mengacu hal yang sama yaitu biaya politik pada pemilihan umum legislatif yang serentak mulai tingkat kabupaten/kota, provinsi dan nasional bersamaan dengan pil[pres 2019. Biaya politik mulai untuk membeli tiket agar bisa ikut pemilu – loketnya khusus hanya ada di partai politik – sampai upaya membeli suara pemilih. Ada tarif umum atau tarif khusus untuk sebiah kursi kekuasaan.

Tak beda jauh dengan wong Jawa yang merasa lebih barat ketimbang wong barat tenanan. Opo tumon. Sebagai masyarakat pedalaman, mereka sulit melakukan perubahan. Apalagi menerima perubahan. Beda dengan masyarakat pantai, pesisir.

Politik nusantara diibaratkan, diutarakan, diketengahkan bak pria berkonde, pria gemulai, pria tulang lunak. Lawan kata dari kaum hawa kencing berlari. Menu politik berdaya tarik nasional, berupa pemilu legislatif bareng pilpres. Praktek politik “jual kursi beli kursi”. “asal cemplung, menu politik nusantara jadi cemplang”. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar