Halaman

Jumat, 09 Oktober 2015

kemasan nyawa dalam paket kardus

kemasan nyawa dalam paket kardus

Inspirasi apa yang merasuki pembunuh gadis kecil, PNF (9 tahun), di Kalideres, Jakarta Barat. PNF dikabarkan Jumat, 2 Oktober 2015 sore masih belum pulang ke rumahnya usai sekolah di SDN Kalideres. Sekitar pukul 09:00 WIB Sabtu, 3 Oktober 2015, pihak polisi Sektor Kalideres memberi kabar ke keluarga. Kabar buruk, PNF ditemukan tewas dalam kardus menyerupai paket dan dililit oleh lakban. Kondisi PNF tertekuk dengan posisi tangan dan kaki terikat di dada dan mulut dilakban.

Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti mengatakan hasil pemeriksaan sementara ditemukan bekas luka cekikan dan luka lebam di seluruh tubuh.

"Dugaan kematian korban karena cekikan pada leher," kata Krishna, Minggu, 4 Oktober 2015. (Sumber : Rappler.com, Published 4:21 PM, October 04, 2015. Updated 5:22 PM, October 04, 2015).

Mengingat kondisi korban, tempat dan waktu kejadian, wajar masyarakat menjadi tersadar. Model, modus operandi macam apa yang telah dipraktikkan oleh pembunuh. Jika pasal berlapis bisa dituduhkan, jika akumulasi hukuman penjara sesuai sanksi tiap pasal, bisa-bisa bisa melebihi sisa usia sang terpidana. Jangan-jangan pasal hukum sudah ketinggalan zaman untuk menjerat tersangka.

Tersangka (yang masih belum terungkap jati diri dan identitasnya), dari aspek non-hukum, sebagai korban produk sistem berbangsa dan bernegara yang mengutamakan politik serta sistem bermasyarakat yang mengedepankan asas dominasi klas dan strata sosial.

Fenomena hukum tidak sekedar tumpul ke atas, tajam ke bawah, terkadang malah menjadi mandul. Mengandalkan daya ingat masyarakat yang gaduh di awal, kemudian secara pelan tapi pasti, seiring perjalanan waktu, senyap dan kasus terlupakan secara sistematis. Atau teralihkan oleh kasus besar berskala nasional. [HaeN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar