kanibalisme Menteri Utama Jokowi, reformasi mental vs revolusi birokrasi
Langganan survei betulan,
berhasil menyingkap tabir fakta bahwa mayoritas
responden acak sesedikit 64,63% berkilah bahwa Jokowi butuh sejenis Menteri
Utama. Jabatan dibutuhkan agar kinerja pemerintahan lebih baik. Jangan
diartikan kalau menteri koordinator yang ada, sepertinya perlu direformasi.
Atau hanya sibuk dan jalan di tempat.
Alasan responden dapat
diprakirakan bahwa para pembantu presiden yang masuk jajaran kabinet –
khususnya menteri – sebagai penyelenggara negara dari unsur eksekutif, kurang
memuaskan Jokowi.
Pembantu presiden dari orang
partai politik, pada dasarnya hanya loyal, tunduk dan patuh pada petunjuk ketua
umum parpolnya. Mereka hanya taat pada AD dan ART parpolnya. Mereka jadi
menteri karena diusulkan parpol. Jokowi hanya terima jadi apa adanya, atau
adanya apa. Hak prerogratif presiden untuk memilah dan memilih para
pembantunya, hanya berlaku di atas kertas. Perombakan kabinet sebagai awal
bukti adanya asas “orang yang tidak tepat di tempat yang tepat”.
Jokowi hanya menggunakan pasal
balas jasa dan balas budi.
Jika Indonesia menganut sistem pemerintahan presidensial,
wajar jika kawanan legislatif utawa DPR yang ada benang merahnya dengan
eksekutif karena dari partai yang sama.
Praktiknya, antara kawanan
legislatif dengan pihak eksekutif bagai seteru. Legislatif dengan sabar mengincar
kelengahan eksekuitf. Lengah sedikit bisa dijegal hidup-hidup.
Bahkan dalam tubuh satu parpol
pun seperti tidak ada ikatan moral. Seperti dicontohkan oknum sekjen partai
nasdem, mendadak jadi langganan KPK.
Menteri orang parpol di era SBY
sudah membuktikan bahwa mereka malah menimbulkan konflik internal terselubung.
Membuat aturan main sesuai selera. Birokrasi dijadikan dapur parpol. Kalau di
kementerian berkibar beberapa warna, akan mempengaruhi sistem karir.
Revolusi mental yang diagung-agungkan Jokowi, semakin membuktikan bahwa mental pe-Revolusi Mental perlu
direformasi. Mental wakil parpol di legislatif, perlu diformat ulang.
Apalagi yang sudah punya pengalaman sebelumnya, di peride 2009-2014, sudah
ahli, lihai dan kampiun dalam transaksi pasal. [HaeN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar