Halaman

Jumat, 30 Oktober 2015

Bersyukur, masih NKRI, tetapi . . .

Bersyukur, masih NKRI, tetapi . . .

Masih ada tindakan kekanak-kanakan. Sebelum Pemerintah bersidang dan mengumumkan penetapan 1 Ramadhan maupun 1 Syawal, plus Idul Adha, ada pihak ormas Islam yang mendahului mengeluarkan ketetapan berbeda. Awam berbaik sangka, jangan-jangan syahwat politik oknum ketua umum ormas Islam dimaksud sedang masuk angin. Apalagi, kata manusia saat itu, ybs sudah dua periode nangkring dan nongkrong di kursi jabatan ketum. Ironisnya, ganti ketum, masih terjadi beda waktu awal Ramadhan maupun Syawal.

Memang, dua ormas Islam terbanyak anggotanya, usianya lebih sepuh daripada NKRI. Jangan diartikan antar dua ormas ini saling bersaing mencari simpati rakyat. Siapa tahu nanti akan terjadi 1 Muharram beda waktu.

Belum lagi kalau awam dalam hitungan jam melihat drama adu pansus. Terkini, muncul pansus bencana kabut asap. Lazimnya politik, kalau tidak gaduh kesannya tidak ada kerjaan.

Kata mbah dukun tiban, di NKRI masih banyak yang berbuat baik untuk bangsa dan negara. Cuma karena wong cilik, serta jauh dari pengendusan kefasikan media masa, seperti sia-sia. Coba kalau yang berbuat pejabat negara, langsung terekspos. Padahal sekedar melaksanakan kewajiban saja, bukan kebajikan. [HaeN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar