Rabu, 23/02/2005 11:14
WAKIL RAKYAT vs JAGUNG
Memang nyata benar,
bahwa pehamanan berpolitik secara baik dan benar masih dipengaruhi adat, budaya
dan etnis. Bahkan cara bertutur bahasa pun bisa menimbulkan konflik horizontal
antara kubu legislatif vs pihak jaksa agung (jagung). Bayangkan kalau etnis
Suku Tiban mengatakan bahwa pernah terjadi kumpulan utawa kawanan wakil rakyat
seluruh nusantara, diketuai garong dan sisanya hanya kumpulan copet, maling,
kecu.
Memang susah
berbahasa. Tak urung ada pepatah guru kencing berdiri, murid TK kencing di
celana. Peyek yo peyek ojo diremet-remet, tetek yo tetek ojo diremet-remet.
Bayangkan kalau dimensi kedaerahan disuguhkan tanpa mempedulikan selera atau
daya santun nasional. (hn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar