Halaman

Jumat, 14 November 2014

DETASEMEN ANTI KEMISKINAN

Beranda » Berita » Opini
Kamis, 25/09/2008 10:25

DETASEMEN ANTI KEMISKINAN
(DETASMEN PASURUAN 21)

15 Ramadhan 1429 H bulan baik
Semua berlomba berbuat bajik
Dari kepala negara sampai wong cilik
Dari orang metropolitan sampai wong udik
Melaksanakan puasa bukan karena fanatik

Waktu beramal sesuai lajunya detik
Jaga nafsu berlaku becik
Hindari watak licik
Tahan lapar haus bagai anak didik
Sholat tarweh hati semakin resik
Mengharap ridho Sang Khalik
Agar jangan munafik
Agar jangan hati syirik
Agar aqidah tak terputar balik

Yang mampu bagi zakat buat mustahik
Yang lain tebar senyum salam tabik

Ribuan berjejal menuju satu titik
Kaum ibu berkain jarik
Kaum perempuan bergaun apik
Harga diri dan gengsi mereka tampik
Demi puluhan ribu rupiah mereka berpanas terik
Tak peduli debu dan nafas tercekik
( Duduk bak raja dengan deretan patik )
Karena tak ada kompromi anti konflik
Semua merasa bisa main cantik
Dalam hitungan waktu periodik

Kerumunan menyatu panik
Persatuan antri menjadi terobrak-abrik
Rasa sependeritaan menjadi terusik
Capai tujuan seolah tanpa kode etik

Berebut depan saling injak dan tarik
Bergelimpangan sulit gerak-gerik

Akhirnya 21 nyawa tercabik
Puluhan luka harus disuntik

Di Pasuruan berita terbetik
Bukannnya tayangan dalam komik
Anti kemiskinan jangan salah bidik
Kemiskinan jangan dijadikan komoditas politik
Kemiskinan jangan dijadikan sumber konflik

Setelah jatuh korban semua tergelitik
Ada yang cuci tangan saling intrik
Ada yang saling baku hardik
Ada yang saling tuduh dan main selidik
Ada yang saling kecam dan main lirik
Ada yang unjuk raga teriak pekik
Ada yang mengeluarkan fatwa dan delik
Ada yang sesama anggota tebar polemik

Tinggal puing-puing duka menjadi bukti otentik
Tinggal ratapan anak bangsa yang harus disidik (hn)

( Pasuruan = siaPA SURuh Untuk ANtri )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar