Halaman

Sabtu, 08 November 2014

MENCARI AKAR BIANG 3 KELOMPOK

Beranda » Berita » Opini
Rabu, 22/01/2003 10:01
MENCARI AKAR BIANG

Intelejen lokal yang bukan karbitan berbisik, bahwa para pengunjuk rasa dan penyabung raga di jalanan - yang menentang dan menantang harga baru BBM, TDL dan telpon di awal 2003 - ditungganggi oleh kelompok yang mendelegitimasi pemerintahan. Lebih lanjut, jelas statemen oknum anggota Kabinet Gotong Royong, kelompok tersebut terdiri atas kelompok status quo, mereka yang tidak puas, dan kelompok radikal.

Selain sinyalemen versi pemerintah maka dari parpol berkuasa pun tak mau kalah dalam mensinyalir. Intinya sama bahwa ada kelompok, sasaran antaranya turunkan harga, sasaran sebenarnya adalah turunkan duet RI-1 dan RI-2. Menanggapi benar tidaknya pengelompokan tersebut, jelasnya dari dokumen sejarah yang tergali dari situs Batu Apung, terdapat indikasi kelompok dimaksud.

Memang sudah takdir, kehendak dan suratan sejarah bahwa NKRI "nasibnya" dipengaruhi kondite 3 kelompok yang ada.

Bukti awal di zaman Orde Lama, dengan dominasi Nasakom, ini baru wacana partai politik. Nasakom, sesuai prediksi sejarah akan mengalami berbagai penyesuaian. Ada yang berubah bentuk, ada yang hanya ganti baju, ada yang mengalami perampingan, ada yang menderita penuaan dini, ada yang dirombak luar dalam, ada yang berproses secara simbiosis mutualistis, ada yang berkembang bak parasit, ada yang lebur berbaur - serta masih banyak proses evolusi lainnya - tetapi tetap menampakkan kondisi, karakter dan wujud aslinya.

Terbukti di zaman Orde Baru, dan berlanjut di era Reformasi Senin-Kamis, ketiga kelompok ini dengan modus operandi yang tipikal masih rajin saling mengincar dan saling mencakar. Rakyat pun terposisikan sebagai yang terkapar, menggelepar.

Pengalaman di dua orde menyebabkan tampilan masing-masing kelompok tersebut mempunyai persamaan yang mendasar. Diibaratkan persamaannya yaitu antara bagian kepala dengan bagian ekornya sangat kontradiktif. Bagian perutnya sulit dibedakan dari kelompok mana, karena sama-sama busung.

Anehnya, kalau dirangkaian ke 3 kelompok tadi akan menghasilkan berbagai alternatif kombinasi kelompok. Minimal contoh yaitu dua kelompok akan berkoalisi untuk menjegal kelompok lainnya untuk satu urusan. Untuk urusan yang berbeda yang dulu lawan akan dirangkul habis-habisan. Jadi, dalam bahasa anak-anak dikatakan yang berkuasa di negara ini yaitu kelompok yang mengandalkan massa (bukan si pahlawan tanpa tanda jasa), kelompok yang mengantongi dana (bukan yang menebarkan jala di lautan) dan kelompok yang menyandang senjata (bukan yang mengayunkan pacul) - yang tak puas-puasnya nongkrong dan nangkring di atas kepala kita. (hn)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar