Senin, 16/07/2007 03:52
MAIN KAYU vs MAIN MATA
Kata anak kemarin
sore utawa anak bau kencur, rajin pangkal pandai. Kalau sudah pandai orang
harus pandai-pandai. Pandai-pandai artinya harus bisa membedakan mana sekutu,
mana seteru. Bisa memilah antara kawan dan lawan. Belum cukup. Siang jadi kawan,
malam jadi lawan. Belum juga cukup. Harus meilih di antara dua pilihan bak
memakan buah simalakama.
Akhirnya, kata orang
bijak, kita harus bisa main kayu dan atau main mata. Tergantung situasi dan
kondisinya. Istilah pariwara, ambil yang paling murah dan menguntungkan utawa
tolak yang mahal dan merugikan. Ikhwal ini merupakan cikal bakal untuk
berpolitik. Manusia NKRI mendirikan partai politik, plarformnya sangat
sederhana, main kayu dan atau main mata. (hn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar