Selasa, 29/07/2008
10:02
TEROR KATA vs KATA
TEROR
Kendati telah puluhan
tahun koruptor klas paus hengkang ke mancanegara, fotonya tak pernah terpampang
di media massa. Akhirnya, hanya para pelaku tindak kriminal, klas teri,
prosesinya terekam sebagai hiburan. Kenyataan lain, kendati kita tak dibawah
pengaruh negara adidaya, namun hasil didikan mereka bisa kita rasakan sampai
kapan pun.
Contoh jelas, ketika ada oknum pengamat intelijen yang mengatakan
bahwa dana ZIS untuk biaya dan atau dana teroris. Artinya, pihak negara
tertentu sudah punya perpanjangan kaki tangan di nusantara. Tak perlu repot
peot. Jelang pilpres 2009, banyak oknum yang menampakkan diri, tanpa sungkan
dan rasa malu mewartakan kehebatannya dan tebar janji dan sebar janji. Media
massa dan ruang publik dijadikan sarana promosi.
Masyarakat memang sudah tak
buta politik, bias membedakan mana emas, mana loyang. Di dunia pariwara, justru
yang tak yakin atas keyakinannya akan berpromosi mati-matian. Kalau sudah
dikenal tak perlu tak tahu malu. Apa yang kita tanam, itulah yang nantinya akan
kita petik dan panen (hn).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar