Halaman

Sabtu, 28 Juni 2014

TEROR KATA vs KATA TEROR

Beranda » Berita » Opini
Selasa, 29/07/2008 10:02

TEROR KATA vs KATA TEROR
Kendati telah puluhan tahun koruptor klas paus hengkang ke mancanegara, fotonya tak pernah terpampang di media massa. Akhirnya, hanya para pelaku tindak kriminal, klas teri, prosesinya terekam sebagai hiburan. Kenyataan lain, kendati kita tak dibawah pengaruh negara adidaya, namun hasil didikan mereka bisa kita rasakan sampai kapan pun. 

Contoh jelas, ketika ada oknum pengamat intelijen yang mengatakan bahwa dana ZIS untuk biaya dan atau dana teroris. Artinya, pihak negara tertentu sudah punya perpanjangan kaki tangan di nusantara. Tak perlu repot peot. Jelang pilpres 2009, banyak oknum yang menampakkan diri, tanpa sungkan dan rasa malu mewartakan kehebatannya dan tebar janji dan sebar janji. Media massa dan ruang publik dijadikan sarana promosi. 

Masyarakat memang sudah tak buta politik, bias membedakan mana emas, mana loyang. Di dunia pariwara, justru yang tak yakin atas keyakinannya akan berpromosi mati-matian. Kalau sudah dikenal tak perlu tak tahu malu. Apa yang kita tanam, itulah yang nantinya akan kita petik dan panen (hn).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar