Halaman

Kamis, 22 Januari 2015

BUDIPEKERTI versi 3K

BUDIPEKERTI versi 3K

herwin nur, on 4 September 2006 at 6:39 am said:

Pergantian zaman menyebabkan perubahan di pola pikir, pola ucap dan pola tindak. Puncaknya, ketika terjadi akumulasi krisis kepercayaan nasional, tak ada panutan, tak ada lembaga yang dihormati dan disegani – semua orang merasa bebas. Demokrasi diartikan sebagai kebebasan dalam segala bentuk.

Interaksi yang terjadi sesuai kontak, ada interaksi sosial, interaksi politik, interaksi usaha, dsb. Landasan hukum interaksi nyaris hukum rimba. Terlebih dalam interaksi politik, siapa yang memiliki modal 3K (kaya, kuat, dan kuasa) akan mendominasi jalannya politik.

Sebagai contoh, bencana alam lokal berupa semburan, luapan, luberan lumpur panas di lokasi pengeboran PT Lapindo Brantas di Desa Renokenongo, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, sejak tanggal 29 Mei 2006 – dampaknya berkelanjutan sampai pihak berkepentingan mau turun tangan.

Produk volume lumpur diperkirakan sekitar 5.000 meter kubik per hari. Bahkan pernah mencapai 50 ribu meter kubik per hari. Produk ini nyaris sama dengan muatan penuh 690 truk peti kemas berukuran besar. Jika stamina dan kinerja semburan lumpur Banjar Panji-1 terus bertahan pada kisaran 50 ribu itu, pada 31 Oktober, jumlah lumpur akan mencapai 7,1 juta meter kubik. Pada pergantian tahun, volumenya bakal menembus angka 10 juta meter kubik. Ini dua kali lebih banyak dari volume kubah lava di puncak Merapi saat letusan.

Artinya jika produk lumpur ini dibuang ke laut, bisa untuk membuat tanggul yang menghubungkan Jawa dengan Madura atau Jawa dengan Bali. Kalau kurang, tunggu waktu peridoe 2004-2009.

Kesimpulan, siapa pelaku berbasis budipekerti yang seperti apa. (hn)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar