Jumat,
26/09/2003 07:06
AKAL POLITIK
Manusia sering
terjebak oleh akalnya sendiri. Mulai merasa dirinya sebagai makhluk berakal -
atau paling berakal dibanding semua makhluk ciptaan-Nya - sampai bisa mengakali
dirinya sendiri. Akhirnya dia tak mengetahui, apakah yang dipikirkan,
diomongkan dan atau yang dikerjakan berlandaskan akal atau tidak. Semua serba
otomatis dan fasih berbuat seolah tanpa kendali dan kontrol akal.
Goresan sejarah
peradaban membuktikan bahwa pertama kali manusia memanfaatkan akalnya untuk
mengakali alam agar tetap eksis dimuka bumi ini. Sejarah berikutnya menorehkan
fakta bahwa agar tetap lebih eksis maka sesama manusia harus saling mengakali.
Siapa yang paling
berakal akan jadi raja.
Siapa yang lemah akal
akan disantap sampai kehabisan akal.
Ketika manusia sudah
jenuh dengan akalnya, mereka mencari alternatif. Mulai dari membuka primbon
kraton sampai mengais-ngais informasi di internet. Kata mujarab untuk menjawab
teka-teki adalah dengan mendirikan partai politik. Jangan heran, NKRI kini
banyak orang menggunakan sisa-sisa akalnya untuk berpartai politik. (hn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar