Kamis, 27/03/2008 10:43
dicari, wakil rakyat
gonjang-ganjing
para wakil rakyat yang nongkrong di DPR kabupaten, kota, provinsi terlebih di
tingkat nasional tak lebih dari bagaimana mereka melaksanakan haknya.
mulai
hak sebagai anggota dewan, sebagai wakil partai politik, hak kekebalan hukum, hak
kekebalan diplomatik, hak nonbujeter, hak pensiun, hak jaminan pasca, sampai
hak DPR yang tak bisa disebutkan satu-persatu.
tak
heran, antar mereka, antar angota, antar fraksi bisa bisa-bisa sebagai bahan
tontonan di layar kaca atau media cetak.
di
sini berlaku pepatah karena nila setitik rusak susu sebelanga.
tepatnya,
karena nila sebelangga susu setitik tak ada artinya.
banyaknya
peraturan perundangan yang digoalkan merupakan kinerja dan prestasi dewan.
bagaimana
dengan pelaksanaan kewajiban, baik tertulis maupun tak tertera, apa tolok ukur
kinerjanya.
kalau
rakyat jelang sekarat, penduduk hobi batuk, warga ditimpa harga, masyarakat
semakin nekat, yang dipersalahkan malah kepala negara.
jadi,
apa guna wakil rakyat yang nangkring sambil makan nasi aking, menunggu kursi
dibanting (hn).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar