Halaman

Sabtu, 17 Januari 2015

PDI-P vs BOLA SALJU

Beranda » Berita » Opini
Senin, 04/04/2005 09:07

PDI-P vs BOLA SALJU

Bermain politik mirip bersepak bola ria. Semua bisa diperhitungkan di atas kertas. Berbagai rumus dipakai untuk meramal gol yang bisa dicetak. Otak-atik angka pun menjurus pasar taruhan. Bedanya, di persepakbolaan untuk mendapat pemain sekitar 11 (sebelas) akan menguras waktu, dana, tenaga yang lumayan. Banyak faktor yang mempengaruhi / menentukan. Kalau di parpol, justru para pemain atau pengurusnya yang membutuhkan dana, waktu dan sedikit tenaga untuk mengikuti dan menang dalam pertandingan lima tahunan.

Begitu juga dengan PDI-P, partainya wong cilik, siap bertanding lima tahun ke depan. Sejarah selalu berulang. Bedanya, Pemilu 1999 secara kebetulan karena tekanan politis di era Orde Baru, PDI-P mendapat limpahan rasa kasihan dari wong cilik. Begitu sejarah membuktikan betapa Ibu Negara yang juga Kepala Negara menjadi RI-1 wong cilik bisa melihat, menilai, merasa sampai berakhir di Pemilu 2004.

Teori PDI-P jelas bertolak belakang dengan teori gelundungan bola salju, semakin menggelinding semakin besar. PDI-P semakin menggelinding semakin menciut. Keberuntungan sejarah bisa memihak PDI-P. Secara politis, jika parpol pemenang Pemilu 2004 atau yang sekarang sedang menyelenggarakan negara tidak memakmurkan rakyat, jelas nanti akan ditinggal pemilihnya dalam Pemilu 2009. (hn)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar