Halaman

Kamis, 22 Januari 2015

pilkada / pilkara vs simalakama

Beranda » Berita » Opini
Senin, 30/07/2007 12:14

pilkada / pilkara vs simalakama

memang, kata orang hikmah pasca lengser keprabon Bapak Pembangunan H.M. Soeharto, Jenderal Besar Bintang Lima, adalah angin segar dan darah segar bagi kehidupan berpolitik di Nusantara.

di jalanan, yang merasa biasa kongkow-kongkow untuk menjaring pengaruh, massa, pekerjaan, akhirnya merasa bisa untuk mengkelompokkan diri.

artinya, dengan dukungan legalitas dan peningkatan status, kelompok jalanan yang berbasis sependeritaan, senasib melebarkan sayapnya.

terlebih bagi mereka yang punya modal jas, dasi maupun baju safari akan mematut diri di depan cermin.

ditambah yang mengantongi ijazah, sertifikat, surat tanda tamat belajar termasuk persyaratan administrasi lainnya (bebas narkoba, tidak terlibat orba, anggota golkar turun-temurun, semua yang ada) merasa berhak untuk menjadi pemimpin.

singkat cerita, kawanan politikus / politisi menduduki kursi legisllatif, eksekutif, dan atau yudikatif.

ada yang jalur lambat (dikenal dengan karir), kebanyakan jalur cepat atau jalan pintas.

akhir cerita, platform parpol bisa seolah memihak rakyat atau merakyat.

parpol besar utawa langganan pemenang pemilu / pilpres bak garang garing (ma


Tidak ada komentar:

Posting Komentar