Halaman

Rabu, 07 Januari 2015

SPEKULAN vs TERORIS PASAR

Rabu, 02/03/2005 10:23

SPEKULAN vs TERORIS PASAR

Sebagai bangsa yang lemah lembut sehingga yang lemah akan dilembutkan. Sebagai bangsa yang ramah tamah dengan keramahannya sanggup memamah biak apa dan siapa saja. Sebagai bangsa yang andap-asor, tepa-slira (saling menghargai), berbudi bawaleksana (mengedepankan budi pekerti), emoh rekoso, emoh nelongso sing penting wareg dewe. Kesemuanya membuktikan, sebagai contoh, BBM belum naik secara resmi, berbagai harga kebutuhan khususnya pangan telah mendahului naik. Ulah spekulan ini merasa aman. Tak ada unjuk raga yang menentangnya. Tak ada gerakan wakil rakyat yang berusaha menyetop kenaikan harga pangan. Istilahnya semua tergantung permintaan pasar, tergantung mekanisme pasar. Jadi, kerja para wakil rakyat dan wakil daerah tergantung kebutuhan dan tantangan pasar. (hn)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar