Rabu, 02/03/2005 10:23
SPEKULAN vs TERORIS PASAR
Sebagai bangsa yang lemah lembut
sehingga yang lemah akan dilembutkan. Sebagai bangsa yang ramah tamah dengan
keramahannya sanggup memamah biak apa dan siapa saja. Sebagai bangsa yang
andap-asor, tepa-slira (saling menghargai), berbudi bawaleksana (mengedepankan
budi pekerti), emoh rekoso, emoh nelongso sing penting wareg dewe. Kesemuanya
membuktikan, sebagai contoh, BBM belum naik secara resmi, berbagai harga
kebutuhan khususnya pangan telah mendahului naik. Ulah spekulan ini merasa
aman. Tak ada unjuk raga yang menentangnya. Tak ada gerakan wakil rakyat yang
berusaha menyetop kenaikan harga pangan. Istilahnya semua tergantung permintaan
pasar, tergantung mekanisme pasar. Jadi, kerja para wakil rakyat dan wakil
daerah tergantung kebutuhan dan tantangan pasar. (hn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar