Halaman

Selasa, 06 Januari 2015

PEJUANG, POLITISI, PEJABAT PUBLIK

Beranda » Berita » Opini
Selasa, 17/05/2005 11:51

PEJUANG, POLITISI, PEJABAT PUBLIK

Zamanlah yang menyebabkan makna pejuang, politisi dan pejabat publik berubah, mengalami pasang surut, bahkan bisa sarat dengan konotasi miring, negative maupun vulgar. Jika nasib baik dan mujur mereka bisa jadi pahlawan dan tertera namanya lengkap dengan tinta mas dalam sejarah.

Kini, pejabat publik bisa merupakan fungsi pejuang maupun fungsi politisi, yang dominan fungsi politisi. Pejabat publik memang bagian dari sistem birokrasi. Karena sifatnya maka ybs harus dikenal oleh masyarakat, entah sebagai public figure ataupun piguran dalam masyarakat yang sedang berjuang, akhirnya walau piguran karena melalui jalur cepat bisa tampil sebagai pemain utama.

Masa lampau pejabat publik tak dihiraukan oleh manusia NKRI yang terkenal pemaâf. Masa lampau bukan cerminan untuk masa kini, yang penting sekarang!!! Sewaktu Pilpres 2004 dilangsungkan, pasangan Capres dan Cawapres jelas bukan beli kucing dalam karung.

Kucing dalam karung dimiliki oleh tim sukses. Menghadapi Pilkadal Juni 2005, kucing-kucing sudah berkeliaran menampakkan diri. Promosi, kampanye dengan cara menghalalkan segala cara. Biar masyarakat melihat betapa belangnya mereka. Secara sistematis kita menghadapi krisis pejuang, politisi, dan pejabat publik. (hn)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar