Halaman

Jumat, 05 Mei 2023

wédang (ngawé kadang) mbokdé mukiyo, dudu cawé-cawé ndang lèngsèr

wédang (ngawé kadang) mbokdé mukiyo, dudu cawé-cawé ndang lèngsèr 

Di zaman Orde Baru sudah dapat disimpulkan bahwasanya anak bangsa pribumi terjun ke panggung politik, untuk dan atau sebagai profesi, mata pencaharian, sumber penghasilan. Presiden kedua RI mampu ‘atas kehendak rakyat’ 1971, 1977, 1982, 1987, 1992 dan 1997, atau 6x disumpah. Golkar menjadi kendaraan politik yang total loyal.

Ikatan kepancasilaan kian menipis. Khususnya hubungan vertikal mengkuti pola piramida, sistem hierarkhis. Kian jauh dari rakyat, terpaan angin mampu menggoyang stabilitas wibawa. Kawan dekat bukan berarti siap bela. Biasanya malah mengingatkan setelah kejadian. SDM utawa selamatkan diri masing-masing, hal yang pokok dan utama.

cawé-cawé nggragas, malang-malang menthung. 3/7/2021 74:9 PM.Nyatanya, wujudan daripada persatuan Indonesia sesuai kondisi lokus plus kedirian manusianya. Terkadang manusia sulit menerima kenyataan yang melekat pada dirinya. Maunya bukan seperti dirinya yang kasat mata. Juga tak tahu apa yang dimauinya secara sadar, terukur, prospektus. Menatap wajah diri di cermin merasa berhadapan dengan mahluk asing. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar