kaping wolu vs 8 penjuru mata angin nusantara
Dalam kajian Daniel Dhakidae (2001), pendidikan P4 tergolong menyita anggaran
biaya yang tidak kecil untuk program ideologisasi masyarakat di semua
kelas dan golongan ke segenap penjuru daerah di Indonesia. (“Pancasila
dalam Praksis Pendidikan”. UNY 2019).
Sebagaimana layaknya filosofi sapu lidi. Daya gubah-ubah-rubah bukan hak
milik individu melainkan hak milik komunitas yang memiliki visi
yang sama yaitu mewujudkan nusantara berkebaikan. Justru individu, orang biasa-biasa saja, diangap tidak ada
apa-apanya. Bukan siapa-siapa. Mampu melakukan gubah-ubah-rubah
kehidupan bernusantara secara pelan tapi pasti.
Pelajaran bagi pengelola negeri multiparai bahwa gaya intervensi-invasi-investasi
politik pada urusan kehidupan bernusantara. Terbukti malah lebih ke arah menjadi
sumber politisasi baru dan counter productive. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar