"ikiku ki kaku . .", dengung ayam jago pekok
Dari sekian pola tampilan ayam jago
adalah pada gaya kokoknya. Ayam lokal ras daerah lebih punya karakter khas. Menambah
khazanah budaya.
Stigma sok jagoan tidak bisa ditimpakan
ke sosok lelaki tulang lunak.
Tapi jago kampung
identik pria pemilik nama baik. Peka goresan, sentuhan ringan. Bahkan anti debu, alergi debu. Kecuali abu gosok.
Ayam jago klangenan
tahu dalaman hati sang majikan. Kokok di pagi hari bukan pengigat waktu. Sekedar mengingatkan bahwa “jago”-nya sudah atau susah bangun. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar