dengung kucing kawin, hujat vs jilat
Periwayatan seburuk-buruk
suara ialah suara keledai. Namun kiranya, keledai atau sebutan lain menjadi hewan asing di nusantara. Tergantikan
dengan gaduh dan suara kucing kawin. Terjadi dimana saja. Semakin dielus-elus
semakin paham balas jasa BAB di pekarangan orang.
Kucing rumahan lebih
profesional dalam melaksanakan aksi kebinatangannya. Tahu lokasi ideal. Tahu dampak kemanusiaan dan sentimen negatif manusia.
Kucing liar,
kucing jalanan bisa muncul tanpa perwakilan, tanpa perantara. Pasal krama di
marga bukan hal tabu.
Sama-sama suka menjilati telapak kaki
sendiri. Suka mengendus pantat tetangga.
Pemirsa selaku kucing nusantara.[HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar