urgénsi géngsi géng swafoto
Tindakan selfie utawa swafoto,
menjadi bagian integral dari anak bangsa pribumi. Tidak pandang gender, usia
maupun apa saja yang dimakan. Mengacu ilmu padi, maka jika tangan kanan memberi
maka tangan kiri tak tahu-menahu.
Nyaris disimpulkan anak manusia
semua golongan yang ada di NKRI jika melakukan tindak swafoto hanya sekedar iseng. Iseng-iseng berhadiah. Minimal ingin tahu
wajah aselinya yang terekam alat foto di HP-nya.
Mungkin.
Gaya duduk léséhan sambil jégang, léyéh-léyéh
seolah merakyat. Soal ora ilok, jangan ditiru. Sarungan plus ahli hisap. Tak
peduli lingkungan ada perokok pasif jadi korban secara masif. Suara sumbang
imbangi substansi, esensi, narasi redaksi ujaran bebas kontrol diri. Asal bunyi
dan menjadi pusat perhatian.
Dimensi rekam jejak
mengalami duplikasi, replikasi menjadi njejak rekan, ngidak mitra, ndupak bolo konco
dhéwé. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar