ubyang-ubyung perempuanan boikot capres sekandang
Penguasa tunggal
sebuah wujudan rimba politik tak bertu(h)an, bebas ideologi. Yakin diri melebihi
harapan. Dua periode petugas partai kaping pitu.
Babon petelur digembleng, digadang menjadi ayam petarung. Melanjutkan tradisi trah gawe bubrah negoro. Tampang sayap berkepak
sebelah tangan menguasai media massa ruang luar.
Fakta membuktikan.
Di kandang sendiri ybs jatuh nama.
Sudah dipromo dengan
motto “nasi apapun yang dimakan, minumnya tetap toya pethak”. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar