orang berfikir secara manusia, manusia bertindak selaku wong urip
Penamaan
manusia sangat maknawi. Lokalitas SARA punya sebutan tersendiri tentang sosok
manusia. Menunjukkan gender maupun permodelan.
Posisi utama penyandang fungsi makhluk hidup sesempurna ciptaan-Nya. Kekurangan
manusia, terlalu berlebihan dalam menakar kelebihannya. Kurang mampu simak siapa dirinya. Membesarkan diri dengan nama besar,
nama komersial, nama trah silsilah maupun nama baik tahan gores. Stratifikasi berkelakuan baik
menentukan nilai jual ybs. Tonjolkan sifat yang meringankan bahwa ybs
selaku manusia baik-baik saja. Tanpa catatan hukum.
Derajat
kemanusiaan lihat status sosial yang melekat sejak lahir. Jika dikemudian hari ternyata
terjadi penyimpangan. Sebatas masih
ditolerir, langsung dianggap biasa-biasa saja. Konflik kemanusiaan sangat fundamental. Pelaku tunggal maupun kelompok massa
dengan ikatan semua ideologis, mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan. Atas
nama kemanusiaan, menjadikan “manusia bebas” atau freeman alias preman kian
legal konstitusional.
Generasi yang dibentuk
oleh sejarah peradaban. Terbiasa hidup di alam konflik pribadi. Masa lalu menjadi
beban berlapis. Peran strategis sekedar formalitas. Skenario kehidupan di muka
bumi, menunggu keadaan yang diharapkan, yang diinginkan. Tinggal duduk manis
silang kaki.
Jiwa tenang manusia,
tidak semua insan mencerna dengan bijak. Asal tampilan masih gagah tegak kepala.
Maka begitulah konektivitas jiwa-raga kami. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar