adab bernusantara, harga diri vs nama baik
Klasik, suka-suka, tetap pada kaidah martabat
penulisan. Menyiratkan kondisi aktual, faktual atau kondisi yang
diharapkan. Status dinamis manusia selaku makhluk bermoral diperkuat dengan hak-hak asasi manusia. Antar manusia selaku
makhluk bumi nusantara, spsesifkasi dan atau karakter derajat kemanusiaan. Tidak bisa dipukul rata,
disamaratakan. Menjadikan pembeda, penanda SARA.
Mana mungkin selama dua periode 2014-2019 lanjut
2019-2024. Rakyat simak sosok flamboyan Jokowi di pentas panggung PBB. Menawarkan barang
baru ikn nusantara.
Kawanan partai local nusantara. Saling libas agar
tetap eksis. Daya joeang tirani minoritas tidak ada kapoknya. Mati satu
yang kemarin mati dihidupkan lagi. Operasi wajah dan balik nama. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar