faktor psikologis menentukan produktivitas olahkata
Pengalaman batin dan
suasana kebatinan manusia terus terbentuk. Perjalanan lahir-batin saling mengisi agar ybs tetap eksis, tahu diri dan tidak kehilangan
kendali diri. Analog dengan sinergitas jasmani-rokhani maupun
keterpaduan jiwa-raga. Bergulir melaju bahkan mendahului waktu kehidupan
manusia. Membuka jalan bahkan menginformasikan peta jalan kehidupan di muka
bumi.
Secara
sadar manusia pengandal akal sehat, malah alergi dengan potensi dimensi aliran
“batin dan kebatinan”. Mengira macam kekuatan mistis, mistis, mitos,
di luar nalar kemanusiaan. Daya matemathis mendasari cara bermanusia seutuhnya.
Hitung mundur status sosial “manusia unggul”. Cari pakai aturan main ber-gaya
hidup yang énak-énak saja.
Evaluasi diri sejak
dini, mawas diri, tepo sliro hanya
berlaku pada manusia biasa. Koq jadi melantur lentur tak karuan. Ini seni
berolahkata. Judul sejatinya simpulan, hakikat narasi. Pengalaman hidup, jam
terbang maupun kisah sukses menjadi penyemangat tetap berkarya. Pasang surut
produk olahkata bak bioritme. Pandai-pandai membaca situasi lingkungan dinamis.
[HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar