angkat martabat koruptor dengan gelar petugas partai terbaik
Justru pelaku tunggal tipikor dari unsur partai politik. Orang
pilihan. Sehingga sabetannya terasa. Bukan manusia kebanyakan yang masih mikir-mikir
risiko ekonomi, dampak moral, efek sosial. Bagaimana keluarga penanggung beban malu tak berkesudahan. Itu asumsi awam. Sinergi
negara berdasarkan hukum dengan wujudan negara berkesejahteraan.
Main politik jangan setengah-setengah.
Jangan tanggung dan canggung. Terapkan dalil serbatéga, supertéga, mégatéga, anékatéga. Utamakan kebijakan
oknum ketua umum partai. Ikuti atas petunjuk djamin aman. Namun kiranya, jika membahayakan keamanan
partai, khususnya nama baik sang juragan, pakai paket senyap, lenyap. Bukan dihilangkan dari peredaran.
Angka keamanan optimal. Awal periode rawan, rentan, riskan, siapa dikorbankan lebih awal.
Skenario politik di atas prioritas urusan bernusantara. Keputusan
politik langsung konstitusional dan berkekuatan hukum tetap. Bebas tanggung
gugat, tanggung renteng apalagi tanggung jawab politik kenusantaraan.
Demokrasi multipartai sigap melibas pihak mana saja. Kepentingan
negara bisa dikorbankan demi atas nama kepentingan internasional penanam modal.
Bangkrutlah nusantaraku. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar