Halaman

Sabtu, 07 Oktober 2023

marah ke diri sendiri, prestasi dadakan vs pemulihan jiwa-raga

marah ke diri sendiri, prestasi dadakan vs pemulihan jiwa-raga 

Éfektivitas dalih atau dalil orang berfikir secara manusia, manusia bertindak selaku wong urip. Menguatkan rasa diri untuk mendapat peng-aku-an dari pihak lain. Terlebih dari lawan jenis. Maunya ditegur sapa duluan. Lebih daripada itu, eksistensi dirinya mendapat apresiasi, atensi dari pihak mana saja. Ironis bin kronis, jika ybs diundang doa bareng untuk keluarga duka. Biasanya usai isya’. Langsung pasang wajah sedih. Usai isya’ punya adat maem, ganjal perut. Agar malam lelap malam.

Narasi kemanusiaan ini dirasa tendensius. Aktual, faktual bukan rekaan. Terjadi dimana saja kapan saja. Terjadi pada status sosial papan bawah. Tapi gaya hidup bak sosialita. Memanipulasi diri agar tampak nilai tambah. Bukan nilai yang melekat sesuai kodrat, kapasitas diri. Tampil cerdas diri.

Potensi manusia malah mampu meramu konflik internal. Peran batin. Kata ahlinya, manusia pemain watak terbiasa hidup di lampu kuning peran batin. Kalau suasana sepi, aman, nyaman, tentram. Kebalikan dengan hati ini.

Pola gubah-rubah-ubah secara radikal bebas. Terapkan dalil serbatéga, supertéga, mégatéga, anékatéga. Contoh panutan lokal, tinggal pilah pilih. Model apa saja tersedia dimana-mana. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar