Halaman

Kamis, 12 Oktober 2023

berharap terjadi kejadian yang pernah terjadi

berharap terjadi kejadian yang pernah terjadi 

Mengulang kejadian yang sama. Tidak semudah anggapan, bukan sesederhana asumsi permirsa nusantara. Pertimbangan ragam pelaku, tempat kejadian kasus, pola kejadian, waktu yang digunakan. Memudahkan daya analisa pemirsa. Lokasi atau tempat kejadian tidak berubah. Pada rute dan jalur yang sama. Jadi mirip peruntungan, nasib-nasiban. Lepas dari dalil probabilitas, kemungkinan, peluang.

Langsung ke perihal yang melatarbelakangi judul. Menyangkut halaman depan, pekarangan samping, kebon luar milik sendiri. Label ”kisahku” pada personal blogspot. Kejadian saat itu, langsung dibunyikan. Perenungan cerdas. Bukan kejadian harian, walau rutin triwulan atau lebih.

Rabu siang 12 okt 2023, pacsa dzuhur. Kuberjalan sendiri sesuai cita-cita ke BRI, ambil pensiun. Lanjut belanja. Mendayagunakan langkah, bersambung naik angkot. Satu-satunya penumpang. Turun angkot, badang agak goyang. Serangan vertigo atau gangguan sirkulasi darah di kepala. Jam istirahat di BRI. Masih jaga 1(satu) petugas. Satu-satunya nasabah. Terakhir berurusan dengan BRI, juli 2023. Masih sempat ambil pensiunan bulan ke-13. Bergeser ke Bank Mandiri. Tabung Rp. Alat teller ngadat. Kepala cabang sudah menyerah dengan mogoknya alat canggih. Jelas satpam. Rencana B, transfer Rp pakai ATM. Saran pak satpam. Berkat bantuan pak satpam, Rp merah terkirim. 3 (tiga) lembar tertolak sensor. Tercetak goresan tangan.

Belanja suplemen makanan manula. Secukupnya sesuai daya angkut tangan. Pulang naik angkot. Punggung tegak jangan bersandar. Antisipasi goyang pasca stroke. Angkot memang tidak sampai lokasi kawasan perumahan. Terhenti di lokasi peninggian jembatan. Lanjut jalan kaki, sambil melafalkan sholawat. Masuk kompleks muncul harapan sesuai judul. Ironis binti klinis. Kata hati lebih bugar raga jalan kaki sepanjang tanggul. Jalan santai tanpa mengundang iba pihak lain. Aman polusi knalpot. Tikungan pertama tampak premotor keluar. Diluar ekspektasi, langsung ajak saya diboncengkan pulang. Alhamdulillah. Tetangga depan kanan rumah. Rezeki tak terduga. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar