Halaman

Senin, 02 Oktober 2023

melongo mbokdé mukiyo, dudu mélu lungo

melongo mbokdé mukiyo, dudu mélu lungo 

Pemirsa lintas bahasa manusia, berdiri di depan cermin sendiri. Bercermin sambil mulut ucapkan huruf vokal “O”. Secara pelan dan pasti plus main mata. Tatap mata Anda dengan seksama, jeli. Bilamana perlu, lafalkan huruf hidup lainnnya. Apapun wjudan posisi sepasang bibir. Percayalah bahwa itu mulut, memang mulut Anda. Ucapkan kata yang huruf hidupnya hanya “O”. Misal ’sontoloyo’.

Masalah bahasa dan perbahasaan. Eja huruf bahasa Jawa “hanacaraka”. Kita jarang dengar wong Jawa misuh-misuh pakai bahasa Jawa yang serba “O”. Emosi kejiwaan pun terasa santun. Etnisitas kaum yang membentuk persatuan nusantara, berbasis logat, dialek, ragam bahasanya.

Nama orang di negara tertentu. Bak susunan huruf mati. Bahasa menunjukkan bangsa. Memakai bahasa daerah di nusantara, menjadi mirip dagelan. Sua dengan teman sekampung halaman. Dua orang saja, kedengaran seperti teriak-teriak di sawah. Jarak antar rumah cukup jauh. >3 wong bercakap-cakap bebas. Dikira lagi bertengkar. Drama satu babak.

Èyèl-èyèlan gaya wong Jawa. Ditambah watak bloko suto, wong Jawa susah jadi diplomat di pentas, panggung dunia. Pantes-pantesé dadi bintang iklan “berputih tulang”. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar