Halaman

Rabu, 08 November 2017

tak disengaja malah diketemukan vs sudah disengaja-sengaja tetap tak ketemu

tak disengaja malah diketemukan vs sudah disengaja-sengaja tetap tak ketemu

Model ideologi nasional, kendati sudah punya Pancasila, masih banyak anak bangsa, putera-puteri asli daerah, kaum pribumi malah bertanya ke “orang pintar” untuk menanyakan model ideologi yang layak secara nikmat dunia. Syarat utamanya adalah tak pakai lama. Tak perlu antri. Tak perlu merintis mulai dari angka nol. Tak perlu magang atau mengalami masa perpeloncoan.

Jangan lupa bangsa kita penganut, penggemar, penggila budaya instant tanpa banyak tanya mengapa. Yang penting enak.

Mudahnya, kita masih ingat akan sejarah asal muasal lem dan karet, yang tak sengaja diketemukan oleh akal manusia.

Pertama, memanfaatkan barang bekas berkualitas, atau sebagai penadah ideologi yang sudah apkir, ketinggalan zaman, kedaluwarsa. Namun masih pantas untuk dijadikan ajang pamer citra diri, pesona diri.

Kedua, menurut hasill survei lembaga survei, penyidikan, pengendusan, penyadapan tim gabungan pencari fakta, menyebutkan bahwasanya jika masih ada ketimpangan, kesenjangan, dispartitas, ketidakmerataan hasil pembangunan, maka faham komunis seperti diberi darah segar.

Ketiga, miskin jiwa ideologi tidak masalah kawan. Yang penting untuk nikmat dunia jangan sampai kapiran, terlantar, atau malah bangkrut. Hebatnya lagi, pelaku atau pengatur lalu lintas politik dan pengaman jalannya ramuan ajaib revolusi mental serta sebagai pengayom dan pengayem rakyat, kecipratan rezeki politik. [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar