Halaman

Jumat, 03 November 2017

paket hemat khianat = (penjilat/penghujat + pejabat)



paket hemat khianat = (penjilat/penghujat + pejabat)

Kata yang membuat sejarah, perjalan hidup dan pertambahan usia/anak manusia bisa mempengaruhi karakter dan nilai peradabannya. Berkat revolusi mental banyak rakyat yang naik kasta, strata, peringkat menjadi pejabat, maka terjadilah "kacang lupa akan kulitnya" atau dalam bahasa bahasanya ki Agus, kang Bambang dan om Joko, yaitu "kacang ninggal lanjaran".

Agar tampak bisa menulis, saya cuplik bebas “kere munggah bale”, tegese : dadi wong gedhe lali asale. Artinya: "pengemis naik ke balai-balai". Sindiran terhadap orang yang lupa diri setelah memperoleh sukses hidup dengan cara yang mudah. Asale saka wong cilik ora duwe drajat pangkat lan mlarat. Ewasemono angkuh kumingsun dupeh kesinungan pangkat. Bisa juga maknanya  wong didadekake wong luhur.

Agenda rakyat cukup sederhana dan memang bersahaja. Mulai pagi hari sampai pagi hari berukutnya. Nyaris tipikal. Seperti mengisi waktu harian saja. Begitulah kehidupan rakyat atau pola rakyat dalam memaknai kehidupan. Sepertinya tidak ada target dan sasaran besar.

Beda dengan pihak, kalangan yang bukan rakyat. Seperti pejabat, penyelenggara negera yang legislatif, eksekutif dan yudikatif. Khususnya mereka yang terikat kontrak politik lima tahun, satu periode di tingkat kabupaten/kota, tingkat provinsi sampai tingkat pusat. Mereka mempunyai target dan sasaran berlapis, dinamis dan serba kurang.

Menyimak peri kehidupan aroma irama syahwat politik Nusantara, tak salah jika sesama penyelenggara negara bak persaingan antar serigala, yang siap saling memangsa. Siapa kuat, kaya, kuasa plus cepat, nekat yang akan dapat. [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar