Halaman

Selasa, 21 November 2017

Indonesia, Riwayat Mana lagi Yang Akan Kau Dustakan



Indonesia, Riwayat Mana lagi Yang Akan Kau Dustakan

Efek domino janji politik sangat dahysat, tak terperikan. Saking runyamnya, si empunya mulut yang umbar janji sampai lupa tujuh keliling. Kalau sudah menduduki kursi yang diincar, serta merta janji politik menjadi masa lampau. Pemanis kampanye politik.

Bagi penguasa – apakah petugas politik saja atau petugas politik banget – begitu argo bela negara berdetak, dipastikan kalkulasi politik ikut berdentang. Ramuan ajaib revolusi mental menjadi andalan. Kewajiban utama adalah pasal balas jasa, pasal balas budi.

Indonesia memang mau tak mau harus  belajar politik yang santun.

Diakui, justru orang yang tahu diri dengan memanfaatkan sebuah partai politik, akan tampil melebihi manusia politik. Seolah tak   ada beban politik. Merasa steril dari dosa politik. Serba bebas. Macam presiden kedua RI.  Mampu menjadi penguasa tunggal Orde Baru liwat 6 kali pemilu. Atas kehendak rakyat tetap duduk manis di kursi kepresidenan sampai dilengserkan oleh rakyat.

Perjalanan bangsa tentunya tidak selamanya bak bulan madu. Awalnya tampak rukun. Namun karena daya pikat nikmat dunia begitu memikat, tak ayal terjadilah permufakatan untuk tidak mufakat.

Konflik individu mencuat ke perilaku politik. Tanpa sungkan, tiada rasa ragu, tak perlu malu hati, dengan gagah pamer bego. Penyakit politik menjadi milik bersama para manusia politik.

Tiap periode membawa pesan dan kesan. Sejarah ditulis oleh penguasa, untuk membenarkan segala tindakannya. Untuk memurnikan janji kampanye ke dalam bentuk agenda politik satu periode.

Rekayasa sejarah tidak hanya pada satu periode ybs, tetap ada benang merahnya semenjak NKRI diproklamirkan. Karena ideologi taka da matinya, kalau terdesak, tersudut, terpojok hanya akan ganti wadah, berubah label. Atau menyusup ke partai politik sejenis atau lawan jenis.

Jangan diartikan jalannya argo politik identik dengan rekayasa fakta  sejarah. Bak penghapusan dosa politik masa silam.[HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar