Halaman

Rabu, 01 November 2017

Indonesia mampu memampukan dirinya sebagai bangsa besar



Indonesia mampu memampukan dirinya sebagai bangsa besar

Kalau tidak ada aral melintang atau kejadian luar biasa, maka bangsa Indonesia sebagai bangsa besar – secara geografis khususnya populasi – akan adil, makmur dan sejahtera lahir batin.

Daya juang para pendiri bangsa yang dilanjutkan anak cucu ideologisnya, semakin mengerucut bahwa adil, makmur dan sejahtera sudah terwujud secara nyata. Hanya saja penikmatnya masih dari golongan masyarakat papan atas. Minimal dari mereka yang berjuang bersama menjadi penyelenggara negara, punggawa pemerintah dari unsur partai politik.

Pesta demokrasi yang terjadi adalah ajang perebutan kekuasaan secara konstitusional. Yang berat justru pada saat mempertahankan jabatan politik selama satu periode. Namanya politik yang identik dengan berhala reformasi 3K (kuasa, kuat, kaya), memang menghalalkan segala modus. Tampak nyata di periode 2014-2019.

Yang mana dimana daripada perubahan kedua UUD NRI 1945, ada cuplikan : sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum. Bagus di atas kertas. Di lapangan, fakta bicara lain. Bahkan kejadian terjadi di luar akal, nalar, logika politik yang paling mendasar.

Bonus demografi, masyarakat ekonomi ASEAN atau hal-hal lainnya, menjadikan bangsa Indonesia seperti kalah langkah. Padahal banyak ahli atau yang berpenampilan ahli. Seperti tersaksikan di media massa.

Singkat kata, selama manusia politik masih dalam komunikasi, koordinasi, kendali manusia ekonomi, maka sifat bangsa besar Indonesia hanya sebatas sendiko dawuh. [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar