Besar
Lagak Daripada Bincang
Pernyataan Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM
(Menkopolhukam), Tedjo Edhy Purdijanto yang menyebut pendukung KPK adalah
rakyat tidak jelas, memicu kemarahan masyarakat. Bahkan ia juga dilaporkan ke
Bareskrim Polri pada Senin (26/1) kemarin. (sumber : http://nasional.republika.co.id/berita/nasional
/hukum/15/01/27/).
Pernyataan seorang pembantu presiden, sebagai bukti bahwa ybs
mencampradukkan urusan hukum dengan urusan politik. Atau tidak tahu mana pasal
hukum mana bahasa politik, apalagi menyangkut HAM. Bahasa terangnya adalah ybs
sebagai pendukung pelaku tipikor.
Sudah jadi ciri kawanan KIH yang jadi pembantu presiden karena
hanya mengandalkan politik balas jasa. Sudah bisa ditebak saat kampanye
pilpres.
Soal pernayataan Menkopolhukam, tepat masuk kategori bak peribahasa
‘Besar Lagak Daripada Bincang’. Entah karena menunjukkan loyalitas, entah agar
ingin tampak eksis karena kurang prestasi.[HaeN].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar