Halaman

Selasa, 17 Februari 2015

dki jakarta antisipasi bencana tiap hari

DKI JAKARTA ANTISIPASI BENCANA TIAP HARI


 Wajar, jika saat bencana menyapa kita tersadar. Skala kota, semisal DKI Jakarta sebagai ibu kota negara, menjadikan bencana menjadi menu harian dari 4 menu yang tersedia yaitu BMKG (banjir, macet, kebakaran dan gusur).

BM sebagai ciri utama Jakarta dan terjadi pemerataan, berlaku umum untuk semua umat. Bukan Jakarta kalau tidak macet. Bukan Jakarta kalau tidak banjir rutin, air bah musiman, kiriman / limpahan air dari kota tetangga sampai air laut pasang atau rob. Nasib kiprah dan kinerja KG, mengacu asas TSM (terstruktur, sistematis dan masif), menjadi program khusus/darurat.

Air sebagai penyebab banjir. Bagaimana air hujan tidak mau dan sanggup meresap ke bumi, bagaimana jalan air tidak bebas hambatan sampai bagaimana rumah tinggal membuang percuma air hujan, bukan masalah. Pihak yang peduli lebih didominasi kajian akademis.

Fenomena buanglah sampah di tempatnya, dalam prakteknya menjadi buang sampah di sembarang tempat, di lokasi yang mudah terjangkau. Bukan simpanlah sampah di bak sampah. Sampah rumah tangga pun banyak yang lolos tidak sampai ke tempat penampungan sampah terpadu.

Mitigasi bencana BMKG ditangani mulai skala rumah tangga, dengan membuat ruang terbuka, lubang sampah organis (jogangan, bahasa Jawa), sumur resapan, penghijauan; skala Rukun Tetangga; skala Rukun Warga [HaeN].

Tidak ada komentar:

Posting Komentar