Halaman

Selasa, 03 September 2019

garuda nusantara, paruh atau ujaranmu kian bengkok


garuda nusantara, paruh atau ujaranmu kian bengkok

Sehat bukan sekedar lawan kata dari sakit. Juga bukan dalam skala medis, klinis maupun psikis. Sedekat itu, belum dirumuskan hukum kesimbangan – berbanding lurus dan atau berbanding terbalik – yang melibatkan lema ‘sehat’. Orang sehat belum tentu akan memproduk ujaran sehat. Malah jauh dari upaya mempraktikkan tindakan sehat.

Pasien, pelanggan, pengguna, penikmat, pengunjung, tamu RSJ bisa dari semua komponen manusia yang hidup di suatu bangsa. Paling populer adalah petugas partai semua tingkatan. Semakin terlibat utang akibat biaya politik tinggi, malah merasa waras. Andalkan barter politik.

Orang hanya melihat, semua dimulai dari 0 (nol). Start dari garis awal, papan bawah, tangga pertama. Dari tiada menjadi ada. Pakai aturan main sedikit demi sedikit, akhirnya banyak dikitnya. Budaya instan, jalan pintas lazim dipakai di panggung politik. Tak pakai lama. Dikarbit, diorbitkan, didongkrak, dipoles, dioplos, dikanibal bukan pasal aib. Kalau bisa pakai jasa keringat orang lain.

Pada zaman manusia politik gigit besi atau dicokok lubang hidungnya. Kacamata kuda menjadi kebesaran wajib. Utamakan kebijakan partai, sudah usang. Sabda raja adalah hukum, sudah kedalu warsa. Konspirasi global, skenario makro menjadi rujukan utama. Sejalan dengan daya tahan atau kontrak politik duduk di singgasana. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar