kontrol kiri kurang peka, lebih nyaman
Diturunkan dari kebiasaan yang tidak biasa, tapi lazim, jamak. Pola lalu lintas nusantara tepi kiri, stir kanan. Premotor menyalip mobil yang sedang melaju dari sisi kanan. Aneka pasal berlapis sigap menjerat peterlibat kecelakaan lalu lintas.
Mobil stir kanan, sang sopir mepet batas jalan kanan. Patokan cerdas pada posisi ban, bukan bodi. Beruntung, kalau mobil pribadi semacam sedan, jip atau kendaraan keluarga 7 penumpang. Sama-sama taat asas, pas berpapasan terjadi gesekan, senggolan. Bukan adu domba. Cari siapa yang banyak salahnya. Tergantung konektivitas dengan alat negara, khususnya poltas.
Premotor mengalami tingkat kesulitan menyalip pemobil yang taat asas. Beri tanda klakson mau menyalip, mobil tetap konsekuen di posisinya. Bergeser ke kiri, pemotor kekiri-kirian merasa terganggu HAM-nya. Kesempatan menyalip sambil menoleh ke pemobil. Malah tak nyalip-nyalip. Usai menyalip ambil posisi di depn mobil dengan kecepatan santai. Balas dendam. Diklakson agar jangan menzalimi sesama pengguna jalan. Dibalas angkat pantat.
Adegan lain tertayang. Mobil di jalan tol bebas cegatan. Pakai jalur paling kanan untuk menyalip. Acap disalip dari kiri, tetap tenang tanpa merasa besalah. Mobil di belakangnya kasih lampu dim, agar jaga jarak, tetap dengan kecepatan yang tetap.
Saat ybs di jalur 1, jalur paling kiri, untuk truck/bis
atau mau belok. Roda kiri berada di bahu jalan. Alasan cerdas agar tidak disalip
dari kiri. Runyamnya, niatan belok kiri keluar tol, persimpangan diduga masih
jauh. Aman dan nyaman di belakang pantat truck. Sebodoh-bodoh sopir, kalau pandai
pasti sudah jadi polisi. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar