Halaman

Kamis, 08 November 2018

senyum kawanan koruptor vs ujaran sampah generasi medsos


senyum kawanan koruptor vs ujaran sampah generasi medsos

Penulis diuntungkan sebagai pengguna pasif, biasa-biasa saja facebook. Ternyata banyak ujaran sampah yang diproduk generasi medsos. Tidak ada bedanya, ujaran sampah antara produk manusia yang bertitel akademis dengan anak jalanan.

Bahkan di pagi ini saya sempat copas: “muatan fb macam ini, sbg bukti adanya karakteristik generasi medsos, nyathèk cengelé dhéwé. terima kasih sbg acuan. semangat dng ujaran berikutnya. tak pakai pikir.”. Sebagai bahan satu komen untuk aneka ujaran sampah.

Kalau disimpulkan ternyata komunitas pemasok ujaran sampah, didominiasi penganut setia penguasa. Wajar. Mereka dengan “bersuara” sudah merasa bagian penting dari penguasa. Memang sudah mentalnya, tidak bisa diganggu gugat.

Sama-sama menggunakan jasa media, beda efektivitas. Di layar kaca, khususnya milik atau barisan penabur, penebar fitnah dunia yang acapkali menayangkan sensasi dengan sumber berita adalah sang tersangka, terdakwa, apalagi terpidana korupsi.

Tampilan memang wajar, necis, sejahtera. Memang karena memang merasa tak berdosa. Merasa menjadi pihak yang dikorbankan, dikambinghitamkan. Kendati kasusnya bermula dari OTT KPK, tetap bisa pasang wajah sopan, santun, sendu, penuh haru. Merasa sebagai pihak yang dizalimi. Saking banyaknya fakta, tidak bisa disebutkan satu persatu. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar